Unsur seksualitas seringkali dipergunakan dalam bidang marketing berupa iklan-iklan untuk mendongkrak pemasaran suatu barang sampai dengan pembunuhan karakter seseorang demi kepentingan politik.
Berkaitan dengan unsur seksualitas tersebut, figur-figur publik banyak dijadikan objek maupun subjek. Kegiatan-kegiatan sehari-hari para publik figur yang terutama yang berkaitan dengan kegiatan pribadi (baca: Seksulitas) telah menjadi santapan yang empuk bagi media massa maupun para pemirsa itu sendiri.
Masyarakat baik dalam bentuknya sebagai manusia-manusia yang awam, manusia berpendidikan, manusia-manusia yang beragama, manusia-manusia yang penuh dengan moral dan dalam bentuk lainnya secara langsung atau tidak terjebak dalam pembicaraan yang menarik (seksualitas).....
Dukungan media menyiarkan sesuatu yang terjadi atas seseorang membuat ramai-ramai mayarakat untuk tahu dan mencoba ingin tahu... setelah mengetahui masyarakat mengeluarkan segala bentuk cemoohan maupun hujatan moral atasnya...
Nah, Dimana keberadaan kita? Sampai sejauh mana kita mempunyai pandangan atas hal itu? Apakah kita manusia memang menyukai hal-hal yang menyangkut seksualitas itu sendiri dan kita berpura-pura menjadi seseorang yang telah bermoral baik sehingga kita dapat menilai orang lain, setelah kita melihat apa yang telah terjadi pada orang lain itu? Apakah kita memang mempunyai hobby atas itu semua...
Apakah itu merupakan suatu kemunafikan yang ada pada diri kita???
Yang tahu hanya diri kita sendiri dan Allah SWT yang telah menciptakan kita sebagai manusia....
